Minggu, 29 April 2012

 BIODATA AGUS HARIYANTO

1.NAMA                    : AGUS HARIYANTO
  Panggilan                   :Agus AHY

2.TTL                         : NUSA MAJU, BELITANG,29-09-1990

3.ASAL DAERAH     : BELITANG,OKU TIMUR,SUMSEL

4.ALAMAT                : INDRALAYA,SUMATERA SELATAN

5.AGAMA                 :ISLAM

6.PEKERJAAN         :MAHASISWA/ENTREPRENEUR

7.PENDIDIKAN       :
  • SDN NO 2 NUSA MAJU THN 1997-2003  
  • SMP N BELITANG MADANG RAYA 2003-2006
  • SMA N 1 BELITANG 2006-2009 
  • UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2009                       
8.PENGALAMAN ORGANISASI
  • KEPALA HUMAS GERAKAN SISWA ANTI NARKOBA (GESAN) SMA N 1 BELITANG
  • STAFF DEPARTEMEN SOSIAL POLITIK BEM FKIP UNSRI (2009-2011)
  • STAFF AKPRO BO BAROKAH (2009-2010)
  • SEKRETARIS UMUM HMPKN FKIP UNSRI (2010)
  • STAFF KEBIJAKAN PUBLIK KAMMI AL QUDS (2010)
  • STAFF DEPARTEMEN INTERNAL IKATAN MAHASISWA BELITANG(IMB) (2009-2011)
  • KETUA UMUM IKATAN MAHASISWA BELITANG (IMB) (2011-2012)
  • KOMISI B DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FKIP UNSRI (2012)
9.BAHASA           :
  • JAWA
  • INDONESIA
  • PALEMBANG
  • INGGRIS

10.INFO KONTAK
  • TELEPON      : 085769278057
  • EMAIL           :  agushariyanto13@yahoo.co.id
  • FACE BOOK : Agus Hariyanto AHY
  • TWITTER       : @ agushariyanto13

11.MOTTO             :YAKIN BISA PASTI BISA..!!!

Kamis, 26 April 2012

BELITANG, MUNGIL DENGAN POTENSI YANG DAHSYAT...

Tulisan ini bukan untuk menyombongkan diri,tapi ini adalah bakti ku sebagai Putra Belitang untuk mempromosikan tanah kelahiranku.

Senyum dulu ya,sebagai tanda keramahan dari warga Belitang...

Belitang merupakan nama dari sebuah kecamatan di Oku Timur,Sumatra Selatan.Meski hanya sebuah  kecamatan,Nama Belitang tidak hanya terkenal di Sumatera Selatan,tapi juga di Jawa.(Lihat saja ada Bus jurusan Belitang-Jakarta,bahkan lagunya juga ada Antara Belitang-Jakarta)


Penduduk belitang merupakan penduduk yang heterogen yang terdiri dari berbagai suku,ras,agama dan golongan,meskipun berbeda mereka menyatu dalam kesatuan masyarakat Belitang
 Budaya Belitang, secara garis besar, lebih dominan dari budaya orang-orang pendatang (transmigrasi khususnya orang jawa) Berbagai pertunjukan seni tradisional masih terus digelar misalnya dari pertunjukan pagelaran wayang kulit yang biasa ditanggap pada saat acara pernikahan, khitanan, atau lainnya misal kegiatan adanya bersih desa yang biasa disebut oleh masarakat sekitar adalah “Rasulan” dengan di adakannya pagelaran wayang kulit semalam suntuk.Belitang merupakan salah satu basis kebudayaan Jawa di Sumatera yang masih kuat hingga sekarang.
 “Arep menyang ngendi cah?”
“neng Jogja, iki arep mangkat”
“Karo sopo?”
“dewean”
"Arep ngopo tho rono?"
"Arep ngendangi pacarku?"


SEPENGGAL percakapan itu bukan terjadi di tanah Jawa, namun di tanah seberang Sumatera. Tepatnya di Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur), Sumatera Selatan. Percakapan yang ceria itu juga mencerminkan kemudahan hidup warga Belitang.Jawa yang diceritakan di awal tulisan ini, memang menjadi bahasa sehari-hari (lingua franca) masyarakat Belitang. Memang banyak bahasa yang gunakan di daerah ini. Bahasa Melayu-Palembang dan bahasa Indonesia, juga populer. Namun, bahasa Jawa menjadi salah satu bahasa percakapan sehari-hari di Belitang.
Penduduk asli suku Komering atau berbagai suku pendatang dari daerah lain yang menetap di daerah pertanian ini, juga cukup mahir berbahasa Jawa. Selain itu banyak nama-nama penduduk yang mengacu pada peristilahan khas Jawa seperti Hariyanto, Prayogo, Siswanto, Winarno, Poniyem, dan sebagainya. Nama desa juga banyak yang seperti di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti  Tawang Rejo, Bangun Harjo, Sido Mulyo, Donoharjo, Sido Dadi, Banyumas, Tegalrejo, dan sebagainya.
Masyarakat Belitang memang masih dan akan tetap memelihara budaya leluhur. Bahkan Belitang boleh disebut merupakan salah satu basis pelestarian budaya Jawa di Sumatera yang masih kuat hingga sekarang. Pertunjukan seni tradisional masih subur sesubur di tanah leluhurnya. Kesenian seperti reog, jatilan, ketoprak, dan wayang kulit, masih banyak dijumpai ketika ada momen-momen tertentu seperti pernikahan, sunatan, dan peringatan hari besar nasional.
Berbagai pertunjukan seni tradisional masih terus digelar, seperti reog, jatilan, ketoprak, dan wayang kulit. Soal wayang kulit, dari sekitar 100 dalang Wayang Purwa yang ada di Sumsel, sebanyak 67 dalang tinggal di daerah Belitang. Namun secara garis besar, budaya di Belitang lebih di dominan oleh budaya orang-orang pendatang (transmigrasi).mayoritas penduduk Belitang adalah suku jawa.dalam percakapan sehari-hari mayoritas masyarakat Belitang menggunakan bahasa jawa,selain itu ada juga yang menggunakan bahasa komering,Sunda,Ogan,Bali,Batak,dll.Penduduk Belitang memiliki berbagai budaya,adat,seni dan tradisi.Meski pun berbeda,mereka saling menghargai.Penduduk Belitang sangat ramah terhadap siapapun,asal tidak diganggu.Oh ya di Belitang juga terdapat tradisi ngaben dari masyarakat Bali.
Sebagian besar masyarakat Belitang beragam Islam,disamping itu terdapat juga pemeluk Katolik,Kristen,Hindu,dan Budha.hubungan antar agama di Belitang sangat harmonis.Keberagaman di Belitang sungguh merupakan aset budaya yang elok karena masing-masing saling menghormati dan menjaga kerukunan. Indahnya Indonesia dengan Pancasila-nya.
Mayoritas pekerjaan penduduk asli Belitang adalah bertani. Namun berbeda dengan nasib para petani di daerah lain di Sumsel yang umumnya pas-pasan, masyarakat petani di Belitang bisa dibilang hidup berkecukupan sandang, pangan, dan papan. Kemakmuran itu tercermin dari rumah-rumah penduduk yang rata-rata sudah bertembok, lantai tegel, atau plester semen. Sebagian rumah juga sudah dilengkapi antena parabola besar. Rasanya sulit ditemukan rumah dari bambu atau kayu yang reyot. Di Belitang saat ini banyak petani yang memilik mobil mewah.Perkampungan Belitang juga ramai karena didukung akses jalan beraspal besar yang mulus, baik jalan menuju Martapura maupun ke Palembang. Di Belitang, telah berdiri dealer-dealer mobil yang menunjukkan daya beli masyarakat sekitar lumayan tinggi.


Selain terkenal dengan berasnya, sebagian warga oku timur juga menanam karet sebagai penghasil lain seperti karet.  Karet saat ini  memiliki nilai jual yang tinggi, harganya saat ini mencapai Rp. 14.000,00.Tentu hal ini sangat menggiurkan karena dalam 1 hektar dalam sebulan pemilik kebun bisa mendapat keuntungan sampai 3 juta lebih perbulan, tergantung dari kualitas pohon karet yang ditanam tentunya.Dengan harga setinggi itu kesejahteraan petani karet relatif tercapai dan telah menciptakana OKB alias Orang Kaya Baru(hehehhe).Sehingga banyak masyarakat saat ini berbondong-bondong untuk membeli lahan untuk ditanami karet.Tak heran ,meski hanya berprofesi Petani,banyak Petani yang mobilnya lebih mewah daripara Pejabat. (uang petani nggak ada yang dari korupsi lho,,hhehehe)


Belitang memiliki sawah beririgasi teknis cukup luas. Tak heran kalau Belitang merupakan daerah persawahan beririgasi dan menjadi lumbung beras di Sumatera Selatan.Dengan luasnya daerah pertanian yang ada di Belitang serta di tunjang irigasi yang sangat bagus, Belitang pasti akan menjadi daerah yang makmur. Apalagi pada tanggal 17 Januari 2007, berkaitan dengan hari jadi OKU Timur, daerah Belitang di jadikan Kota Terpadu Mandiri (KTM) oleh kementrankernas kabinetnya pak SBY.Menurut Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja, pembangunan KTM  dirancang layaknya membangun kawasan transmigrasi yang bernuansa perkotaan, diharapkan terjadi akselerasi perekonomian pedesaan dan terwujudnya kawasan transmigrasi yang mandiri yang memberi peluang investasi dan membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Masyarakat di Belitang lebih suka menyebut daerah pertanian sesuai dengan areal pembagian air dari Sungai Komering, mulai dari Bangunan Komering (BK) 1, BK 2, BK 3, sampai dengan BK 35.Belitang merupakan daerah perkebunan karet yang mampu menopang penghidupan masyarakat

.Di Belitang, kebutuhan keluarga belum terlalu kompleks. Rata-rata, setiap keluarga mempunyai halaman rumah yang luas, tidak berhimpitan satu dengan yang lain.
Sebagian besar masyrakat Belitang mempunyai lahan untuk pertanian,dalam setahun rata-rata petanu sawah di Belitang bisa panen 2-3 kali.selain menggarap lahan sawah para petani Belitang juga mengerjakan usaha sampingan seperti budidaya ikan,sayuran,tukang bangunan,perdagangan,dll.
Pemandangan hamparan padi yang menguning,diiringi nyanyian burung bisa dinikmati dengan amat dalam.Mengayun angin sepoi menerpa ujung padi yang mengkilau.Pemandangan Indah bisa kita nikmati ketika menjelang musim panen padi.
Menikmati sarapan dan makan siang di tengah sawah bersama sejuknya pemandangan persawahan sungguh mengasyikan.Nasi tiwul dengan lauk ikan asin,lalap daun singkong rebus dan sambal terasi begitu nikmattttt.top markotop tempek penyett,,hhehheh,Nikmatnya melebihi masakan restoran manapun,pokoke mengalahkan nikmatnya makanan dari cheff Internasional sekalipun.
Untuk sementara Sekian dulu ya..besok kita sambung lagi..

 
 BELITANG, MUNGIL DENGAN POTENSI YANG DAHSYAT...

Tulisan ini bukan untuk menyombongkan diri,tapi ini adalah bakti ku sebagai Putra Belitang untuk mempromosikan tanah kelahiranku.

Senyum dulu ya,sebagai tanda keramahan dari warga Belitang...

Belitang merupakan nama dari sebuah kecamatan di Oku Timur,Sumatra Selatan.Meski hanya sebuah  kecamatan,Nama Belitang tidak hanya terkenal di Sumatera Selatan,tapi juga di Jawa.(Lihat saja ada Bus jurusan Belitang-Jakarta,bahkan lagunya juga ada Antara Belitang-Jakarta)

Penduduk belitang merupakan penduduk yang heterogen yang terdiri dari berbagai suku,ras,agama dan golongan,meskipun berbeda mereka menyatu dalam kesatuan masyarakat Belitang
 Budaya Belitang, secara garis besar, lebih dominan dari budaya orang-orang pendatang (transmigrasi khususnya orang jawa) Berbagai pertunjukan seni tradisional masih terus digelar misalnya dari pertunjukan pagelaran wayang kulit yang biasa ditanggap pada saat acara pernikahan, khitanan, atau lainnya misal kegiatan adanya bersih desa yang biasa disebut oleh masarakat sekitar adalah “Rasulan” dengan di adakannya pagelaran wayang kulit semalam suntuk.Belitang merupakan salah satu basis kebudayaan Jawa di Sumatera yang masih kuat hingga sekarang. Berbagai pertunjukan seni tradisional masih terus digelar, seperti reog, jatilan, ketoprak, dan wayang kulit. Soal wayang kulit, dari sekitar 100 dalang Wayang Purwa yang ada di Sumsel, sebanyak 67 dalang tinggal di daerah Belitang. Namun secara garis besar, budaya di Belitang lebih di dominan oleh budaya orang-orang pendatang (transmigrasi).mayoritas penduduk Belitang adalah suku jawa.dalam percakapan sehari-hari mayoritas masyarakat Belitang menggunakan bahasa jawa,selain itu ada juga yang menggunakan bahasa komering,Sunda,Ogan,Bali,Batak,dll.Penduduk Belitang memiliki berbagai budaya,adat,seni dan tradisi.Meski pun berbeda,mereka saling menghargai.Penduduk Belitang sangat ramah terhadap siapapun,asal tidak diganggu.Oh ya di Belitang juga terdapat tradisi ngaben dari masyarakat Bali.
Sebagian besar masyarakat Belitang beragam Islam,disamping itu terdapat juga pemeluk Katolik,Kristen,Hindu,dan Budha.hubungan antar agama di Belitang sangat harmonis.

Mayoritas pekerjaan penduduk asli Belitang adalah bertani. Namun berbeda dengan nasib para petani di daerah lain di Sumsel yang umumnya pas-pasan, masyarakat petani di Belitang bisa dibilang hidup berkecukupan sandang, pangan, dan papan. Kemakmuran itu tercermin dari rumah-rumah penduduk yang rata-rata sudah bertembok, lantai tegel, atau plester semen. Sebagian rumah juga sudah dilengkapi antena parabola besar. Rasanya sulit ditemukan rumah dari bambu atau kayu yang reyot. Di Belitang saat ini banyak petani yang memilik mobil mewah.Perkampungan Belitang juga ramai karena didukung akses jalan beraspal besar yang mulus, baik jalan menuju Martapura maupun ke Palembang. Di Belitang, telah berdiri dealer-dealer mobil yang menunjukkan daya beli masyarakat sekitar lumayan tinggi.



Selain terkenal dengan berasnya, sebagian warga oku timur juga menanam karet sebagai penghasil lain seperti karet.  Karet saat ini  memiliki nilai jual yang tinggi, harganya saat ini mencapai Rp. 14.000,00.Tentu hal ini sangat menggiurkan karena dalam 1 hektar dalam sebulan pemilik kebun bisa mendapat keuntungan sampai 3 juta lebih perbulan, tergantung dari kualitas pohon karet yang ditanam tentunya.Dengan harga setinggi itu kesejahteraan petani karet relatif tercapai dan telah menciptakana OKB alias Orang Kaya Baru(hehehhe).Sehingga banyak masyarakat saat ini berbondong-bondong untuk membeli lahan untuk ditanami karet.Tak heran ,meski hanya berprofesi Petani,banyak Petani yang mobilnya lebih mewah daripara Pejabat. (uang petani nggak ada yang dari korupsi lho,,hhehehe)



Belitang memiliki sawah beririgasi teknis cukup luas. Tak heran kalau Belitang merupakan daerah persawahan beririgasi dan menjadi lumbung beras di Sumatera Selatan.Dengan luasnya daerah pertanian yang ada di Belitang serta di tunjang irigasi yang sangat bagus, Belitang pasti akan menjadi daerah yang makmur. Apalagi pada tanggal 17 Januari 2007, berkaitan dengan hari jadi OKU Timur, daerah Belitang di jadikan Kota Terpadu Mandiri (KTM) oleh kementrankernas kabinetnya pak SBY.Masyarakat di Belitang lebih suka menyebut daerah pertanian sesuai dengan areal pembagian air dari Sungai Komering, mulai dari Bangunan Komering (BK) 1, BK 2, BK 3, sampai dengan BK 35.Belitang merupakan daerah perkebunan karet yang mampu menopang penghidupan masyarakat

.Di Belitang, kebutuhan keluarga belum terlalu kompleks. Rata-rata, setiap keluarga mempunyai halaman rumah yang luas, tidak berhimpitan satu dengan yang lain.
Sebagian besar masyrakat Belitang mempunyai lahan untuk pertanian,dalam setahun rata-rata petanu sawah di Belitang bisa panen 2-3 kali.selain menggarap lahan sawah para petani Belitang juga mengerjakan usaha sampingan seperti budidaya ikan,sayuran,tukang bangunan,perdagangan,dll.
Pemandangan hamparan padi yang menguning,diiringi nyanyian burung bisa dinikmati dengan amat dalam.Mengayun angin sepoi menerpa ujung padi yang mengkilau.Pemandangan Indah bisa kita nikmati ketika menjelang musim panen padi.
Menikmati sarapan dan makan siang di tengah sawah bersama sejuknya pemandangan persawahan sungguh mengasyikan.Nasi tiwul dengan lauk ikan asin,lalap daun singkong rebus dan sambal terasi begitu nikmattttt.top markotop tempek penyett,,hhehheh,Nikmatnya melebihi masakan restoran manapun,pokoke mengalahkan nikmatnya makanan dari cheff Internasional sekalipun.
 
Untuk sementara Sekian dulu ya..besok kita sambung lagi..